Sunday, November 15, 2015

Mutual Symbiosis: Finch dan Cone Flower


Oleh: Zapheeker Sina Otto

Dalam rangka melewati musim panas (Summer) dan menyongsong musim gugur (Fall), temperature di bagian utara bumi begeser dari sekitar 90 F (32 C) ke sekitar 65–70 F (18–21 C). Ini berbeda dengan di bagian selatan bumi seperti di Australia yang sedang menyambut musim semi.

Udara dingin terasa seperti di Berastagi dengan kicauan burung2 dihalaman.  Banyak tumbuhan disekitar halaman sudah berhenti meproduksikan bunga2 yang indah kecuali bunga Angel Trumpet (Trompet Malaikat) yang sedang mekar (Gambar 1). Walaupun tumbuhan Trompet Malaikat mempunyai bunga yang spektakular tetapi tumbuhan ini sangat beracun.


Gambar 1. Bunga Angel Trompet

Bunga cone flower yang mekar lama sepanjang musim panas mulai mengering meninggalkan bibit yang berwarna hitam. Seperti yang kusebutkan sebelum nya, bibit2 hitam dari kubiarkan sampai musim semi tahun depan untuk makanan burung Finch selama musim dingin.

Burung2 Finch pun sudah mulai berdatangan menikmati bibit hitam cone flowers (Gambar 2). Sepertinya sudah ada perjanjian “mutual symbiosis” antara burung Finch dan cone flower. Burung finch bisa menikmati bibit2 hitam dan dalam proses memakan bibit bunga, burung finch juga meggugurkan bibit bunga ketanah sekitar-nya sebagai bibit musim semi tahun depan.



Gambar 2. Burung Finch yang menikmati bibit bunga Cone Flower.

Bibit2 cone flower juga akan menjadi makanan pokok burung finch di musim dingin sewaktu salju menutupi tanah.   

Kalau di pikir2, memang begitu-lah alam saling membantu dengan ber-symbiosis mutual seperti ada. 

Demikian pula dengan kita2 manusia, kayak-nya kita tak bisa hidup sendiri.  Mau tidak mau kita harus ber-symbiosis dengan sesama dan juga dengan linkungan.

Seperti lagu-nya Rare Earth, “I Just one to celebrate another day of living.”

Keep your feet on the ground (Casey Kaseem).

Selamat beristirahat di akhir pekan.

Salam Damai dan Sejahtera!

v.v

v.v


No comments:

Post a Comment